TEORI ORGANISASI UMUM 2
TUGAS KE-2
ABDILLAH NOVANDIAJI
10114012
______________________________________________________________
1. Produsen dan Fungsi Produksi
Produsen adalah orang yang
menghasilkan barang dan jasa untuk dijual atau dipasarkan. Orang yang memakai
atau memanfaatkan barang dan jasa hasil produksi untuk memenuhi kebetuhan
adalah konsumen.
Faktor produksi adalah sumber daya
yang digunakan dalam sebuah proses produksi barang dan jasa. Pada awalnya,
faktor produksi dibagi menjadi empat kelompok, yaitu tenaga kerja, modal, sumber
daya alam, dan kewirausahaan. Namun pada perkembangannya, faktor sumber daya
alam diperluas cakupannya menjadi seluruh benda tangible, baik langsung dari
alam maupun tidak, yang digunakan oleh perusahaan, yang kemudian disebut
sebagai faktor fisik (physical resources).
Fungsi produksi adalah fungsi yang
menunjukkan hubungan antara berbagai kombinasi input yang digunakan untuk
menghasilkan output. Asumsi dasar untuk menjelaskan fungsi produksi adalah
berlakunya “ the lawa of diminishing ret urns” yang menyat akan bahwa apabila
suatu input dit ambahkan dan input lain tetap maka tambahan out put dari setiap
tambahan satu unit input yang ditambahkan mula-mula menaik, tapi pada suatu
tingkat tertentu akan menurun jika input tambahan tersubut terus menerus ditambahkan.
Jadi dalam ini ada 3 tingkat produksi :
1) Tahap 1 : produksi terus bertambah
dengan cepat
2) Tahap 2 : pertambahan produksi total semakin lama semakin mengecil
3) Tahap 3 : pert ambahan produksi total semakin berkuran
2) Tahap 2 : pertambahan produksi total semakin lama semakin mengecil
3) Tahap 3 : pert ambahan produksi total semakin berkuran
2. Produksi
Optimal
Optimalisasi produksi
adalah
suatu cara meningkatkan nilai dari suatu produksi dengan pengarus variabel.
Cara mengoptimalkan produksi bisa dengan meningkatkan kualitas produksi, jumlah
produksi, manfaat produksi, bentuk fisik produksi, dan lain-lain. Konsep
efisiensi dari aspek ekonomis dinamakan konsep efisiensi ekonomis atau
efisiensi harga. Dalam teori ekonomi produksi, pada umumnya menggunakan konsep
ini. Dipandang dari konsep efisiensi ekonomis, pemakaian faktor produksi
dikatakan efisien apabila ia dapat menghasilkan keuntungan maksimum. Untuk
menentukan tingkat produksi optimum menurut konsep efisiensi ekonomis, tidak
cukup hanya dengan mengetahui fungsi produksi.
3.
Least Cost
Combination
Least Cost Combination adalah menentukan
kombinasi input mana yang memerlukan biaya terendah apabila jumlah produksi
yang ingin dihasilkan telah ditentukan. ISoquant atau Isoproduct Curve adalah
kurva yang menunjukkan hubungan antara berbagai kemungkinan kombinasi 2 input
variable dengan tingkat putput tertentu. Dalam hal ini pengusaha masih dapat
menghemat biaya untuk menghasilkan produk tertentu selama nilai input yang
digantikan atau disubstitusi masih lebih besar dari nilai input yang
menggantikan atau yang mensubstitusi. Jadi, selama DX2.P2 > DX1.P1 maka
penggantian DX2 oleh DX1 masih menguntungkan.
4 4.
Macam-Macam Ongkos
Macam-macam
ongkos diantaranya sebagai berikut :
a.
Total Fixed Cost (Onkos Total
Tetap)
Total Fixed Cost atau yang disebut juga ongkos total tetap adalah jumlah ongkos yang tetap dan yang tidak dipengaruhi oleh tingkat produksi. Sebagai contohnya adalah sewa, penyusutan dan sebagainya.
Total Fixed Cost atau yang disebut juga ongkos total tetap adalah jumlah ongkos yang tetap dan yang tidak dipengaruhi oleh tingkat produksi. Sebagai contohnya adalah sewa, penyusutan dan sebagainya.
b.
Total Variabel Cost (Ongkos
Variabel Total)
Total Variabel Cost atau bisa juga disebut ongkos variabel total adalah jumlah ongkos yang dibayarkan yang besarnya berubah menurut tingkah yang dihasilkan. Sebagai contohnya adalah tenaga kerja, ongkos bahan mentah dan sebagainya.
Total Variabel Cost atau bisa juga disebut ongkos variabel total adalah jumlah ongkos yang dibayarkan yang besarnya berubah menurut tingkah yang dihasilkan. Sebagai contohnya adalah tenaga kerja, ongkos bahan mentah dan sebagainya.
c.
Total Cost (Ongkos Total)
Total Cost atau yang lebih dikenal sebagai Ongkos total adalah penjumlahan antara ongkos total tetap dengan ongkos variabel.
Total Cost atau yang lebih dikenal sebagai Ongkos total adalah penjumlahan antara ongkos total tetap dengan ongkos variabel.
d.
Average Fixed Cost (Ongkos Tetap
Rata-rata)
Average Fixed Cost atau bisa juga disebut ongkos tetap rata-rata adalah ongkos tetap yang dibebankan kepada setiap unit output.
Average Fixed Cost atau bisa juga disebut ongkos tetap rata-rata adalah ongkos tetap yang dibebankan kepada setiap unit output.
e.
Average Fixed Cost (Ongkos
Variabel Rata-rata)
Average Fixed Cost atau yang lebih dikenal sebagai ongkos variabel rata-rata ini adalah ongkos variabel yang dibebankan untuk setiap unit output.
Average Fixed Cost atau yang lebih dikenal sebagai ongkos variabel rata-rata ini adalah ongkos variabel yang dibebankan untuk setiap unit output.
f.
Average Total Cost (Ongkos Total
Rata-rata)
Average Total Cost atau bisa juga disebut dengan ongkos total rata-rata adalah suatu ongkos produksi yang dibebankan untuk setiap unit output.
Average Total Cost atau bisa juga disebut dengan ongkos total rata-rata adalah suatu ongkos produksi yang dibebankan untuk setiap unit output.
g.
Marginal Cost (Ongkos Marginal)
Marginal Ongkos atau bisa juga disebut dengan ongkos marginal yaitu tambahan atau berkurangnya suatu ongkos total karena bertambahnya ataupun berkurangnya suatu unit output.
Marginal Ongkos atau bisa juga disebut dengan ongkos marginal yaitu tambahan atau berkurangnya suatu ongkos total karena bertambahnya ataupun berkurangnya suatu unit output.
Ongkos Produksi dapat dibedakan menjadi
:
a a.
Ongkos Produksi Jangka Pendek
Didalam suatu ongkos produksi jangka
pendek sebuah perusahaan sudah mempunyai peralatan-peralatan untuk produksi
seperti halnya mesin, gedung dan tanah. Masalah yang perlu diperhatikan didalam
ongkos jangka produksi pendek ini adalah bagaimana mengatasi masalah kebijakan
bahan baku, tenaga kerja dan sebagainya ini adalah merupakan ongkos variabel.
Jadi didalam ongkos produksi jangka pendek ini juga terdapat ongkos tetap dan
ongkos variabel.
b b.
Ongkos Produksi Jangka Panjang
Didalam ongkos produksi janka panjang ini
sebuah perusahaan dapat menambah semua faktor produksi, sehingga tidak ada yang
namanya ongkos tetap didalam ongkos produksi jangka panjang. Semua pengeluaran
didalam ongkos jangka panjang ini merupakan ongkos variabel.
5. Kurva Ongkos
Kurva ongkos adalah kurva yang menunjukkan
hubungan antara jumlah ongkos produksi dengan tingkat output yang dihasilkan.
6. Penerimaan (revenue)
Penerimaan
adalah segala penerimaan produsen dari hasil penjualan outputnya.
Macam-macam
dari penerimaan yaitu diantaranya :
· Total Penerimaan (Total Revenue)
Total Revenue di singkat TR atau juga bisa disebut dengan total yaitu penerimaan dari hasil
Total Revenue di singkat TR atau juga bisa disebut dengan total yaitu penerimaan dari hasil
penjualan.
·
Penerimaan Rata-rata (Avarage Total
Revenue)
Average Total Revenue yang disingkat AR atau yang lebih dikenal sebagai penerimaan rata-rata
Average Total Revenue yang disingkat AR atau yang lebih dikenal sebagai penerimaan rata-rata
yaitu adalah rata-rata penerimaan dari per kesatuan produk yang
dijual atau yang dihasilkan, dan
yang diperoleh dengan jalan membagi hasil
total penerimaan dengan jumlah satuan barang yang
dijual.
· Penerimaan Marginal (Marginal Revenue)
Marginal Revenue yang disingkat MR atau
juga bisa disebut dengan penerimaan marginal
adalah suatu penambahan penerimaan
atas TR sebagai akibat penambahan satu unti output.
7. keuntungan
maximum
- pendekatan Total:
Gambar 1. Mencari Keuntungan Maksimum dengan Pendekatan TotalGambar
Gambar 2. Kurva Mencari Keuntungan Maksimum dengan Pendekatan Total
· pendekatan
marginal
Gambar 3. Mencari Keuntungan Maksimum dengan Pendekatan Marginal
Gambar 4. Kurva Mencari Keuntungan Maksimum dengan Pendekatan Marginal
- Pendekatan Rata-rata
Hasil Penjualan Rata-rata,untuk suatu perusahaan dalam pasar
persaingan sempurna hasil penjualan rata-rata (AR) adalah harga barang yang
diproduksi perusahaan adalah Rp 3000 maka d0=AR0= MRQ adalah kurva permintaan
yang dihadapi perusahaan. Dengan demikian kurva ini adalah kurva hasil
penjualan rata-rata pada harga barang sebanyak Rp 3000 (dan dinyatakan sebagai
AR^. Kalau harga barang yang dijual perusahaan adalah Rp 6000, kurva d} = AR} =
MRj adalah kurva permintaan dan juga kurva hasil penjualan rata-rata pada harga
Rp 6000.
Dalam mencari keuntungan maksimum dengan pendekatan
rata-rata, yaitu menggabungkan antara pasar persaingan sempurna dengan
persaingan pasar tidak sempurna.
Sumber:
https://chandrapamungkas.wordpress.com/2011/04/05/produsen-dan-fungsi-produksi-produksi-optimal-dan-least-cost-combination/
http://galtheprof.blogspot.co.id/2015/10/produsen-dan-fungsi-produksi-tou-2.html
No comments:
Post a Comment