Thursday, 9 June 2016

Teruntuk Kartiniku (Penulisan)



­Teruntuk Kartiniku

Selamat pagi, Kartiniku.
“Pahlawan pengubah wanita” Sapaku.

Menangis kah kau di surga?
Melihat wanita,
Kini bukan lagi
Jadi sang ratna mutu manikam.
Mereka, Penerusmu.
Mengukur kecantikan dari sehelai benang.
Semakin sedikit benang yang dipakai,
Semakin indah “katanya”.

Jika disana kau menjerit,
Maafkan kami.
Mereka sibuk menyolek diri,
Berubah menjadi si buta
Mereka lupa tentang harga diri
Iman mereka telah pudar
Hanya demis kekayaan.
Maafkan kami Kartini,
Seluruh perjuanganmu kini ternodai.

Semoga,
Kesadaran segera menghampiri mereka yang lupa
Semoga,
Perjuanganmu bukanlah sia-sia, Kartiniku.

1 comment: