TEORI ORGANISASI UMUM 2
TUGAS KE-1
ABDILLAH NOVANDIAJI
10114012
______________________________________________________________
1. Pengertian Permintaan dan Penawaran
- Permintan adalah banyaknya jumlah barang yang diminta pada suatu pasar tertentu dengan tingkat harga tertentu pada tingkat pendapatan tertentu dan dalam periode tertentu.
- Penawaran adalah jumlah barang atau jasa yang tersedia dan dapat dijual oleh penjual pada berbagai tingkat harga, dan pada waktu tertentu.
2. Hukum Permintaan dan Penawaran
- Hukum
permintaan berbunyi: apabila harga naik maka jumlah barang yang diminta
akan mengalami penurunan, dan apabila harga turun maka jumlah barang yang
diminta akan mengalami kenaikan. Dalam hukum permintaan jumlah barang yang
diminta akan berbanding terbalik dengan tingkat harga barang. Kenaikan
harga barang akan menyebabkan berkurangnya jumlah barang yang diminta, hal
ini dikarenakan:
Naiknya harga menyebabkan turunnya daya beli konsumen dan akan berakibat berkurangnya jumlah permintaan naiknya harga barang akan menyebabkan konsumen mencari barang pengganti yang harganya lebih murah.
- Hukum penawaran berbunyi: bila tingkat harga mengalami kenaikan maka jumlah barang yang ditawarkan akan naik, dan bila tingkat harga turun maka jumlah barang yang ditawarkan turun. Dalam hukum penawaran jumlah barang yang ditawarkan akan berbanding lurus dengan tingkat harga, di hukum penawaran hanya menunjukkan hubungan searah antara jumlah barang yang ditawarkan dengan tingkat harga.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Permintaan dan Penawaran
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Permintaan (Demand) :
1. Perilaku konsumen / selera konsumen
Saat ini handphone blackberry sedang trend dan
banyak yang beli, tetapi beberapa tahun mendatang mungkin blackberry sudah
dianggap kuno.
2. Ketersediaan dan harga barang sejenis pengganti dan pelengkap
Jika roti tawar tidak ada atau harganya sangat
mahal maka meises, selai dan margarin akan turun permintaannya.
3. Pendapatan/penghasilan konsumen
Orang yang punya gaji dan tunjangan besar dia dapat
membeli banyak barang yang dia inginkan, tetapi jika pendapatannya rendah maka
seseorang mungkin akan mengirit pemakaian barang yang dibelinya agar jarang
beli.
4. Perkiraan harga di masa depan
Barang yang harganya diperkirakan akan naik, maka
orang akan menimbun atau membeli ketika harganya masih rendah misalnya seperti
bbm/bensin.
5. Banyaknya/intensitas kebutuhan konsumen
Ketika flu burung dan flu babi sedang menggila,
produk masker pelindung akan sangat laris. Pada bulan puasa (ramadhan)
permintaan belewah, timun suri, cincau, sirup, es batu, kurma, dan lain
sebagainya akan sangat tinggi dibandingkan bulan lainnya.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Penawaran (Suply):
1. Biaya produksi dan teknologi yang digunakan
Jika biaya pembuatan/produksi suatu produk sangat
tinggi maka produsen akan membuat produk lebih sedikit dengan harga jual yang
mahal karena takut tidak mampu bersaing dengan produk sejenis dan produk tidak
laku terjual. Dengan adanya teknologi canggih bisa menyebabkan pemangkasan
biaya produksi sehingga memicu penurunan harga.
2. Tujuan Perusahaan
Perusahaan yang bertujuan mencari keuntungan sebesar-besarnya
(profit oriented) akan menjual produknya dengan marjin keuntungan yang besar
sehingga harga jual jadi tinggi. Jika perusahaan ingin produknya laris dan
menguasai pasar maka perusahaan menetapkan harga yang rendah dengan tingkat
keuntungan yang rendah sehingga harga jual akan rendah untuk menarik minat
konsumen.
3. Pajak
Pajak yang naik akan menyebabkan harga jual jadi
lebih tinggi sehingga perusahan menawarkan lebih sedikit produk akibat
permintaan konsumen yang turun.
4. Ketersediaan dan harga barang pengganti/pelengkap
Jika ada produk pesaing sejenis di pasar dengan
harga yang murah maka konsumen akan ada yang beralih ke produk yang lebih murah
sehingga terjadi penurunan permintaan, akhirnya penawaran pun dikurangi.
5. Prediksi / perkiraan harga di masa depan
Ketika harga jual akan naik di masa mendatang
perusahaan akan mempersiapkan diri dengan memperbanyak output produksi dengan
harapan bisa menawarkan/menjual lebih banyak ketika harga naik akibat berbagai
faktor.
4. Penentuan Harga Keseimbangan
Harga keseimbangan atau harga ekuilibrium dalam ekonomi adalah merupakan
harga yang terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran.
Terbentuknya harga dan kuantitas keseimbangan di pasar merupakan hasil
kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan penjual
(produsen) di mana kuantitas yang diminta dan yang
ditawarkan sama besarnya. Jika keseimbangan ini telah tercapai, biasanya titik
keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi patokan pihak pembeli dan pihak
penjual dalam menentukan harga.
Masalah harga berhubungan dengan barang ekonomis,
sebab barang ekonomis adanya langkah dan berguna dan untuk memperolehnya
diperlukan pengorbanan uang dengan bantuan harga. Harga adalah perwujudan nilai
tukar atas suatu barang/jasa yang dinyatakan uang. Oleh karena itu, harga
merupakan nilai tukar obyektif atas barang/jasa dan nilai tukar obyektif itu
sendiri adalah harga pasar atau harga keseimbangan. Harga pasar tidak terbentuk
secara otomatis akan tetapi melalui suatu proses mekanisme pasar yakni tarik
menarik antara kekuatan pembeli dengan permintaannya dan kekuatan penjual
dengan penawarannya.
Berdasarkan pengertian tersebut maka harga
keseimbangan dapat diartikan harga yang terbentuk pada titik pertemuan
kurva permintaan dan kurva penawaran. Terbentuknya harga dan kuantitas
keseimbangan di pasar merupakan hasil kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan
penjual (produsen) di mana kuantitas yang diminta dan yang ditawarkan sama
besarnya.
Menentukan Keadaan Keseimbangan Dengan Matematik
Keadaan keseimbangan dapat pula ditentukan secara
matematik, yaitu dengan memecahkan persamaan permintaan dan persamaan penawaran
secara serentak atau simultan.
CONTOH :
Persamaan permintaan : Qd = 1.500 – 0,001 Pq
Persamaan penawaran : Qs = -100 + 0,001 Pq
Syarat keseimbangan adalah permintaan sama dengan
penawaran atau Qd = Qs.
1.500 – 0,001 P = -100 + 0,001 Pq
1.500 + 100 = 0,001 P + 0,001 Pq
1.600 = 0,002 Pq
Pq = 800.000 ( harga keseimbangan / harga pasar).
5. Pendekatan Perilaku Konsumen · Pendekatan
Kardinal · Pendekatan Ordinal
Masing - masing
konsumen merupakan pribadi yang unik . Konsumen yang satu dengan yang lainya
mempunyai kebutuhan yang berbeda dan perilaku yang berbeda dalam memenuhi
kebutuhan nya . Namun , dalam perbedaan - perbedaan yang unik itu ada suatu
persamaan , yaitu setiap konsumen berusaha untuk memaksimalkan kepuasaanya dalam
mengonsumsi suatu barang. Teori perilaku konsumen dapat menjelaskan bagaimana
cara seorang konsumen memilih suatu produk yang diyakinin dapat memberi
kepuasaan maksimum denga dibatasi oleh pendapatan dan harga barang.
- Pendekatan Kardinal
Disebut juga
dengan pendekatan marginal itulity .Pendekatan kardinal dalam analisis
konsumen didasarkan pada asumsi bahwa tingkat kepuasan yang diperoleh konsumen
dari konsumsi suatu barang dapat diukur dengan satuan tertentu seperti uang ,
jumlah atau buah . Tingkat kepuasan konsumen terdiri dari dua konsep yaitu
kepuasan total (total utility) dan kepuasan tambahan (marginal utility).
Kepuasan total adalah kepuasan menyeluruh yang diterima oleh individu dari
mengkonsumsi sejumlah barang atau jasa. Sedangkan kepuasan tambahan adalah
perubahan total per unit dengan adanya perubahan jumlah barang atau jasa yang
dikonsumi
- Pendekatan Ordinal
Disamping pendekatan
kardinal , dalam hal konsumsi kita juga mengenal pendekatan ordinal .
Pendekatan Ordinal digunakan karena pendekatan kardinal memiliki beberapa
kelemahan , antara lain karena pendekatan kardinal bersifat subjektif dalam
penentuan nilai guna total dan nilai guna marjinal , sebagian besar ekonomi
saat ini menolak pendekatan kardinal yang hanya membahas konsumsi barang-barang
sederhana seperti es krim / kopi . Mereka memperkenalkan pendekatak ordinal
yang lebih memberi penekanan bahwa " barang A lebih saya sukai daripada
barang si B" . Pendekatan ordinal membuat peringkat atau urutan-urutan
kombinasi barang yang dikonsumsi .
6. Konsep Elastisitas
Elastisitas adalah
perbandingan perubahan proporsional dari sebuah variabel dengan perubahan
variable lainnya. Definisi lain, elastisitas mengukur seberapa besar kepekaan
atau reaksi konsumen terhadap perubahan harga.
Konsep elastisitas ini digunakan untuk meramalkan
apa yang akan barang/jasa dinaikkan. Pengetahuan mengenai seberapa dampak
perubahan harga terhadap permintaan sangatlah penting.
4 konsep elastisitas yang umumnya dipakai dipakai
dalam teori ekonomi mikro :
1. Elastisitas harga :
-permintaan (Ed)
- penawaran (Ws)
2. Elastisitas silang (Ec)
3. Elastisitas pendapatan (Ey)
Berikut ini penjelasannya :
a. Elastisitas harga permintaan (Ed)digunakan untuk mengetahui
besarnya perubahan jumlah barang yang diminta akibat adanya perubahan harga barang itu
sendiri.Macam-macam Elastisitas Permintaan :
E > 1 : Elastis
Permintaan elastis terjadi jika perubahan
permintaan lebih besar dari perubahan harga.
E > 1 artinya perubahan harga diikuti jumlah permintaan dalam jumlah yang lebih besar. Contoh: barang mewah.E <> In Elastis
E > 1 artinya perubahan harga diikuti jumlah permintaan dalam jumlah yang lebih besar. Contoh: barang mewah.E <> In Elastis
Permintan in elastis terjadi jika perubahan harga
kurang berpengaruh pada perubahan permintaan.
E <> artinya perubahan harga hanya diikuti perubahan jumlah yang diminta dalam jumlah yang relatif lebih kecil. Contoh: permintaan terhadap beras.
E = 1 : Unitary
Permintaan elastis uniter terjadi jika perubahan
permintaan sebanding dengan perubahan harga. E = 1, artinya perubahan harga
diikuti oleh perubahan jumlah permintaan yang sama. Contoh: barang-barang
elektronik.
E = 0 : In Elastis Sempurna
Permintaan in elastis sempurna terjadi bilamana
perubahan harga yang terjadi tidak ada pengaruhnya terhadap jumlah permintaan.
E = 0, artinya bahwa perubahan sama sekali tidak ada pengaruhnya terhadap
jumlah permintaan.
Contoh: obat-obatan pada waktu sakit.
Contoh: obat-obatan pada waktu sakit.
E = ~ : Elastis Sempurna
Permintaan elastis sempurna terjadi jika perubahan
permintaan tidak berpengaruh sama sekali terhadap perubahan harga. Kurvanya
akan sejajar dengan sumbu Q atau X. E = ~ , artinya bahwa perubahan harga tidak
diakibatkan oleh naik-turunnya jumlah permintaan. Contoh: bumbu dapur.
Rumus untuk mernghitung besarnya elastisitas :Ed=
((Q2 – Q1)/ Q1) / ((P2 – P1)/P1)
Ed=(ΔQ/Q) / ( ΔP/P)
b. Elastisitas harga penawaran (Ws)
Elastisitas penawaran adalah tingkat perubahan
penawaran atas barang dan jasa yang diakibatkan karena adanya perubahan harga
barang dan jasa tersebut. Untuk mengukur besar/kecilnya tingkat perubahan
tersebut diukur dengan angkaangka yang disebut koefisien elastisitas penawaran
dengan lambang ES (Elasticity Supply).Macam-macam Elastisitas Penawaran :
Seperti dalam permintaan, elastisitas penawaran
dapat dibedakan menjadi 5 macam, yaitu1. In Elastis Sempurna (E = 0)
Penawaran in elastis sempurna terjadi bilamana
perubahan harga yang terjadi tidak ada pengaruhnya terhadap jumlah penawaran.
In Elastis (E < e =" 1)"> 1)
Penawaran elastis terjadi jika perubahan harga
diikuti dengan jumlah penawaran yang lebih besar.
Elastis Sempurna (E = ~)
Penawaran elastis sempurna terjadi jika perubahan
penawaran tidak dipengaruhi sama sekali oleh perubahan harga, sehingga kurva
penawaran akan sejajar dengan sumbu Q atau X pada umumnya.
Rumus untuk mernghitung besarnya elastisitas :Es =
((Q2 – Q1) / ½ (Q2+Q1)) / ((P2 – P1) / ½ (P2 + P1))
Es = (∆Q / ½ (Q1+Q2)) / (∆P / ½ (P1+P2))
3. Elastisitas silang (Ec) Untuk mengukur besarnya kepekaan
permintaan suatu barang jika harga barang lain yang berubah, yaitu harga barang
yang ada kaitanya dengan barang tersebut yang berupa barang komplementer dan
dapat berupa barang subtitusi.
Rumus untuk mernghitung besarnya elastisitas :Ec=((
QX2 – QX1 ) / ½ (QX1 + QX2)) / ((PY2 - PY1) / ½ (PY1 + PY2))
Ec= (∆ QX / ½ (QX1 + QX2)) / (∆ PY / ½ (PY1 + PY2))
4. Elastisitas pendapatan (Ey) Untuk mengukur perubahan jumlah
barang yang diminta akibat dari adanya perubahan pendapatan dalam rumus
dituliskan sebagai berikut:
Ey= ((Q2 – Q1) / ½ (Q1 + Q2)) / ((I2 - I1)/ ½ (I1+
I2))Ey= (∆ Q / ½ (Q1 + Q2)) / (∆ I / ½ (I1 +I2))
______________________________________________________________________________
Sumber:
No comments:
Post a Comment